Jumat, 14 Februari 2014

SEJARAH DESA SAMBIREJO

DESA SAMBIREJO

Sekitar tahun 1948 ketika masih dalam  masa operasi gagak belanda atau lebih dikenal dengan agresi militer belanda II. Desa Sambirejo merupakan daerah kawasan belukar atau hutan kecil. Desa Sambirejo didirikan atas pimpinan  S.Sastro Marto Atmojo (MOJO) dan  sebagian penduduk dari daerah Bukit Kaba. Ketika itu yang menjadi kawasan jajahan Belanda adalah daerah Bukit Kaba. Bukit Kaba dahulu luasnya sampai perbatasan antara desa Mojorjo sampai desa Sumber bening.  Ya, jadi desa seperti Sumber Urip, Karang Jaya, dan  Sumber Bening termasuk dalam daerah kawasan Bukit Kaba  hanya saja desa Sumber Urip sudah ada sejak itu,  namun orang-orang masih menganggap itu desa Bukit Kaba, sedangkan desa seperti Sumber Bening, Karang Jaya, Sumber Urip belum berdiri. Daerah-daerah  itu lah yang menjadi kawasan Sistem Budidaya yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistim Tanam  Paksa. Proyek Sistem Budidaya yang dikerjakan adalah Perkebunan Kina. Kina (Chichona)  merupakan tanaman obat-obatan berupa pohon yang digunakan sebagai bahan obat herbal untuk mengobati beberapa penyakit seperti malaria, Penyakit jantung dan lain-lain. Saat itu penghasilan atau mata pencaharian umum penduduk daerah bukit kaba adalah penjual kayu bakar. Karena lahan mereka yang digunakan Belanda untuk sistem budidaya, membuat mereka tidak bisa untuk bercocok tanam dan  terpaksa beralih untuk mencari kayu yang kemudian dijual untuk kebutuhan hidup mereka. Karena faktor inilah kemudian sebagian penduduk daerah Bukit Kaba mencari daerah yang belukar dan ingin mendirikan sebuah  desa secara diam-diam tanpa sepengetahuan penjajah belanda yang dipimpin oleh Bapak  S. Sastro Atmojo. Desa ini lah yang kita kenal dengan nama  Desa Sambirejo. Sambirejo berasal dari kata Sambil dan Kerja. SAMBI diambil dari kata "sambil", sedangkan REJO diambil dari kata "kerjo" (dalam bahasa jawa) atau Indonesia nya adalah kerja. Mengapa?. Dalam pembuatan desa ini, Pak Mojo dan sebagian penduduk memembuatnya secara sambilan  karena faktor penjajah Belanda tadi, yang memaksa penduduk untuk kerja pada belanda. Ketika pagi sampai siang kerja dengan belanda, dan  ketika menjelang sore sampai malam Pak Mojo dan sebagian penduduk membuat desa di daerah belukar tadi. Butuh  proses yang cukup lama untuk membuat hingga terbentuklah sebuah desa yang kita kenal dengan nama Desa Sambirejo. Pak Mojo dan sebagian penduduk inilah yang sepakat  untuk memberikan daerah belukar tadi dengan  nama Desa Sambirejo pada tahun 1949. Hingga Pak Mojo dianggkat sebagai kepala desa pertama oleh masyarakat sampai dan digantikan oleh kepala desa yang ke dua yaitu Ratmadja. Berikut nama- nama kepala desa pertama hingga sekarang : 

Kepala Desa
Nama Kepala Desa
Ke-1
S. Sastro Marto Atmojo
Ke-2
Ratmaja
Ke-3
Pawirodiardjo
Ke-4
Kasmidi
Ke-5
Masmin
Ke-6
Heru Purnomo
Ke-7
Koderi
Ke-8
Tutur

Nah mungkin hanya sampai sini saja untuk sejarah asal Desa sambirejo, mohon maaf jika ada penulisan atau kata yang tidak berkenan/ salah. . Cerita ini saya dapat dari Kakek/saya, kelahiran 1927 dan sekarang beliau berumur 87 tahun namanya Sandiman dusun satu depan rumah kak Zainal Zulpani. dan cuma itu saja yang beliau ingat. Jika masih ada yang punya informasi lengkap silahkan di edit ulang. Dan alangkah lebih baiknya kalo informasi ini didapatkan  dari berbagai sumber beserta arsip-arsip atau peninggalan-peninggalan belanda, seperti bangunan-bangunan mungkin, agar memperkuat sejarah desa dan yang pasti dapat dipercaya. Tulisan ini semata-mata hanya ingin berbagi ilmu pengetahuan kepada generasi penerus agar tidak melupakan bahwa desa kita juga punya sejarah.


    






Sumber cerita : Tokoh Masyarakat Bpk. SANDIMAN 

0 komentar:

Posting Komentar