Kamis, 14 Juli 2016

Terkuak, Fenomena Perjalanan Pulang Lebih Cepat daripada Pergi

Kita pasti pernah merasakan pergi ke suatu tempat dan merasakan perjalanannya. Tentu saja yang kita rasakan, perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada perjalanan pergi. Padahal, jarak yang ditempuh adalah sama.

Ini terjadi pada semua orang, dimana mereka merasakan perjalanan pergi yang lebih lama dan perjalanan pulang yang terasa lebih cepat. Padahal waktunya sama saja.

Mengenai fenomena ini, para peneliti menyebutnya "Return Trip Effect". Perjalanan pergi tampak lebih lama karena otak kita fokus pada jalan dan objek-objek yang kita lewati. Sedangkan ketika pulang, kita sudah lebih familiar dengan jalan yang kita lalui sebelumnya, jadi kita tidak fokus sehingga merasa waktu pun berjalan lebih cepat.

Ini juga terjadi ketika kita mencoba fokus di pelajaran matematika di kelas. Rasanya waktu terhenti dan lama sekali berjala ketika pelajaran matematika. Hal ini karena kita mencoba fokus dan mencerna pelajaran tersebut.


Penelitian di Selandia Baru menunjukkan bahwa "Return Trip Effect" lebih sering terjadi ketika kita mengunjungi tempat baru yang belum pernah kita datangi. Sedangkan di tempat yang sering atau setiap hari kita kunjungi, fenomena ini jarang terjadi.

Namun, ada pendapat lain mengenai "Return Trip Effect", yaitu ketika pergi kita memiliki ekspektasi waktu untuk sampai. Jadi kita selalu mengecek waktu dan target untuk sampai di waktu yang telah ditentukan. Seolah ada beban waktu yang kita pikul. Sedangkan ketika pulang, kita tidak terbebani waktu dan lebih santai dalam perjalanan.

Jadi, bukan waktu yang lebih cepat, hanya psikologis kita yang menganggap waktu menjadi lebih cepat

0 komentar:

Posting Komentar